Pada tanggal 3 Maret 2025, seorang wanita muda bernama Dece dari Jakarta Selatan berbagi pengalamannya menghadapi batu empedu di usia yang relatif muda, yaitu 22 tahun. Kondisi ini mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan kantong empedu.
Awalnya, Dece merasakan nyeri di pinggang kanan atas dan pegal-pegal saat merasa lelah. Gejala ini muncul saat ia dirawat di rumah sakit pada tahun 2018 karena tipes. Dokter kemudian menyarankan USG pencernaan untuk mencari tahu penyebab keluhan tersebut.
Hasil USG mengejutkan Dece. Ditemukan banyak batu empedu, dengan ukuran terbesar mencapai 1,6 cm. Dokter menjelaskan bahwa jika kantong empedunya tidak segera diangkat, batu tersebut berisiko pecah di dalam tubuh, menyebabkan komplikasi serius seperti kulit menguning, bahkan koma.
Meskipun kadar kolesterolnya normal dan tidak memiliki riwayat penyakit kolesterol, Dece mengakui pola makannya kurang sehat. Ia sering mengonsumsi makanan tinggi lemak seperti junk food dan jarang makan sayur.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa batu empedu pada usia muda bisa disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Dece sendiri awalnya enggan menjalani operasi dan lebih memilih pengobatan alternatif.
Namun, setelah berkonsultasi dengan dokter bedah digestif dan mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi jika batu empedu pecah, Dece akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan kantong empedu. Yaudah akhirnya aku putusin deh buat operasi pengangkatan kantong empedu gitu, ujarnya.
Pengalaman Dece ini menjadi pengingat pentingnya menjaga pola makan sehat dan berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala yang tidak biasa. Meskipun batu empedu lebih umum terjadi pada wanita berusia 40 tahun ke atas, kasus seperti Dece menunjukkan bahwa kondisi ini juga bisa menyerang usia muda akibat gaya hidup yang kurang baik.
Untuk Berita/Artikel menarik lainnya Silahkan kunjungi Media Network
https://treninfo.com
Social Header